Bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), menyediakan berbagai metode pembayaran yang aman dan praktis bukan lagi pilihan, melainkan keharusan.
Pertanyaannya, perlukah UMKM menggunakan payment gateway sebagai sistem pembayaran utama mereka?
Manfaat Payment Gateway untuk UMKM
1. Menerima Pembayaran dari Berbagai Metode
Melalui payment gateway, UMKM bisa menerima pembayaran dari berbagai sumber.
Contohnya, kartu kredit/debit (Visa, Mastercard, JCB, Amex), transfer bank (virtual account), e-wallet (GoPay, OVO, Dana, ShopeePay, LinkAja), hingga gerai ritel (Indomaret, Alfamart).
2. Mengotomasi Proses Pembayaran
Payment gateway memproses transaksi secara real-time sehingga pembayaran diterima lebih cepat. Manfaatnya mengurangi beban pekerjaan manual dan meminimalkan risiko kesalahan akibat manusia.
Proses rekonsiliasi yang sebelumnya menyita banyak waktu, kini juga menjadi sangat efisien.
Bebas dari tugas-tugas repetitif ini, tim UMKM bisa berkonsentrasi pada kegiatan strategis lain, seperti pengembangan produk baru atau kampanye pemasaran.
2. Meningkatkan Keamanan Transaksi
Payment gateway dilengkapi standar keamanan tinggi, seperti enkripsi dan PCI DSS.
Hal ini bertujuan untuk melindungi data pelanggan serta transaksi yang dilakukan untuk meminimalisir risiko penipuan.
3. Memperluas Jangkauan Pasar
Manfaat selanjutnya adalah penjualan UMKM tidak terbatas hanya di pasar lokal saja. Melalui payment gateway, UMKM dapat menjangkau pelanggan yang lebih luas, bahkan di luar negeri.
Sebab, payment gateway bisa menerima transaksi dari berbagai lokasi dan metode pembayaran.
4. Meningkatkan Pendapatan
Melansir Jurnal EBBANK Vol 12, No. 1, Juni 2022 halaman 17-26, penggunaan payment gateway memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap peningkatan profit bisnis coffee shop.
Artinya, payment gateway bukan lagi sekadar alat pembayaran, tetapi juga salah satu faktor yang berkontribusi pada pertumbuhan finansial bisnis.
3 Hal yang Harus Dipertimbangkan sebelum Menggunakan Payment Gateway
1. Menyediakan Fitur Lengkap sesuai Kebutuhan Bisnis Anda
Pertimbangkan fitur-fitur sesuai kebutuhan operasional bisnis Anda, seperti:
- Manajemen Inventaris: Pencatatan stok barang masuk dan keluar secara otomatis, peringatan stok menipis, hingga pelacakan nomor seri/batch untuk produk tertentu.
- Laporan Penjualan Detail: Analisis penjualan berdasarkan produk, periode waktu, pelanggan, atau metode pembayaran.
- Manajemen Pelanggan (CRM Sederhana): Penyimpanan data pelanggan, riwayat pembelian, dan segmentasi pelanggan untuk program loyalitas atau promosi.
- Integrasi dengan Software Akuntansi: Sinkronisasi data transaksi secara otomatis ke software akuntansi seperti Xero, QuickBooks, atau Jurnal untuk mempermudah pembukuan.
- Multi-outlet Management: Jika Anda punya lebih dari satu cabang, lebih baik ada fitur ini untuk membantu pengelolaan terpusat semua cabang, seperti pemantauan stok dan penjualan di setiap lokasi.
Pastikan pula payment gateway mendukung berbagai metode pembayaran yang disukai konsumen Anda, seperti kartu kredit/debit, e-wallet (OVO, GoPay, Dana, ShopeePay), hingga virtual account.
Jika Anda membutuhkan fitur tambahan, beberapa yang perlu dipertimbangkan:
- Customizable Checkout Page: Penyesuaian tampilan halaman pembayaran agar sesuai dengan branding bisnis.
- Recurring Billing (Pembayaran Berlangganan): Untuk bisnis yang menawarkan layanan berlangganan, fitur ini akan otomatis menagih pelanggan secara berkala.
- Fraud Detection System: Sistem keamanan tambahan untuk mendeteksi dan mencegah transaksi mencurigakan.
- Integrasi dengan Platform E-commerce: Jika Anda berjualan di marketplace atau platform e-commerce seperti Shopify, WooCommerce, atau Tokopedia, pastikan payment gateway bisa diintegrasikan dengan mudah.
- Disbursement/Payout: fitur untuk pencairan dana real-time.
2. Menjamin Keamanan Data
Keamanan data adalah prioritas utama. Pastikan payment gateway yang Anda pilih memiliki sertifikasi keamanan berstandar internasional, seperti:
- PCI DSS (Payment Card Industry Data Security Standard): Standar keamanan wajib bagi semua entitas yang memproses, menyimpan, atau mengirimkan data kartu kredit.
- ISO 27001: Standar internasional untuk sistem manajemen keamanan informasi.
- Sertifikasi dari lembaga otoritas terkait di Indonesia: Contohnya, perizinan dari Bank Indonesia (BI) atau Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Kominfo.
- Mempunyai fitur Fraud Detection System: Sistem yang secara proaktif mendeteksi dan mencegah transaksi mencurigakan.
- Enkripsi Data: Payment gateway harus menggunakan teknologi enkripsi yang kuat (seperti SSL/TLS) untuk melindungi data sensitif pelanggan selama proses transaksi.
Jangan ragu untuk bertanya kepada penyedia payment gateway tentang langkah-langkah keamanan yang mereka terapkan, ya.
3. Harga Sesuai dengan Anggaran Bisnis Anda
Setiap payment gateway memiliki skema biaya yang berbeda-beda. Beberapa hal yang perlu diperhatikan:
- Biaya Transaksi: Biasanya berupa persentase dari nilai transaksi atau biaya tetap per transaksi (atau kombinasi keduanya). Bandingkan biaya ini antara beberapa payment gateway.
- Biaya Berlangganan (Subscription Fee): Ada payment gateway yang mengenakan biaya bulanan atau tahunan, ada pula yang tidak.
- Biaya Setup/Instalasi: Beberapa payment gateway juga ada yang mengenakan biaya di awal untuk setup atau integrasi.
- MDR (Merchant Discount Rate): Tarif yang dibebankan ke merchant.
Pilih skema biaya yang paling sesuai dengan model bisnis dan volume transaksi Anda.
Jika Anda baru memulai bisnis, payment gateway dengan biaya transaksi per transaksi mungkin lebih cocok.
Sementara bila volume transaksi Anda tinggi, biaya berlangganan bulanan dengan biaya transaksi yang lebih rendah bisa jadi lebih hemat.
Tips Memilih Payment Gateway yang Cocok untuk UMKM!
1. Pertimbangkan Kebutuhan Bisnis Anda
Apakah Anda menjual produk fisik, digital, atau jasa? Sebab beberapa payment gateway lebih cocok untuk jenis produk/jasa tertentu.
Misalnya, ada yang lebih unggul untuk transaksi digital recurring (berulang), ada yang lebih baik untuk transaksi fisik dengan opsi COD.
Kemudian, di mana lokasi target pasar Anda? Apakah Anda fokus pada pasar lokal, nasional, atau internasional? Pilih payment gateway yang memiliki jangkauan sesuai target pasar Anda, ya.
Tak kalah penting, perkirakan volume transaksi harian/bulanan Anda. Beberapa payment gateway memiliki biaya transaksi yang lebih menguntungkan untuk volume tinggi, sementara yang lain lebih cocok untuk volume kecil.
Terakhir, pertimbangkan pula metode pembayaran yang mereka tawarkan. Sesuaikan dengan behavior konsumen Anda.
Apakah cukup dengan transfer bank, kartu kredit/debit, e-wallet (OVO, GoPay, Dana, ShopeePay, dll.), virtual account, atau bahkan cicilan tanpa kartu kredit?
Pastikan payment gateway mendukung semua metode yang Anda inginkan, ya.
2. Bandingkan Biaya dan Fitur
Anda harus benar-benar mencermati biaya transaksi yang dikenakan oleh payment gateway.
Biaya ini biasanya berupa persentase dari nilai transaksi, biaya tetap per transaksi, atau kombinasi keduanya.
Perhatikan dengan seksama skema biayanya: apakah ada biaya bulanan, biaya setup, biaya tersembunyi, atau biaya minimum transaksi.
Selain biaya, fitur keamanan juga sangat penting. Pastikan payment gateway pilihan Anda memiliki sertifikasi keamanan sesuai standar internasional.
Tak hanya itu, kemudahan penggunaan juga penting, baik bagi Anda sebagai merchant maupun bagi pelanggan.
Proses checkout bagi pelanggan harus sederhana dan cepat. Begitu pula dashboard untuk merchant harus mudah dipahami untuk memantau transaksi, melakukan refund, dan mengelola bisnis secara keseluruhan.
Terakhir, pastikan payment gateway memiliki layanan pelanggan yang responsif dan mudah dihubungi karena ini akan sangat dibutuhkan jika terjadi masalah teknis atau membutuhkan bantuan.
3. Pertimbangkan Reputasi dan Ulasan Pengguna Lain
Baca ulasan dari pengguna lain tentang payment gateway yang Anda pertimbangkan.
Cari tahu pengalaman mereka, baik positif maupun negatif. Jika ada, coba bergabung dengan forum atau grup diskusi UMKM online untuk mendapatkan masukan.
Selain itu, pastikan payment gateway yang Anda pilih terdaftar dan diawasi oleh otoritas yang berwenang di Indonesia, seperti Bank Indonesia, OJK, atau Kominfo.
4. Minta Uji Coba
Beberapa payment gateway menawarkan akun sandbox atau trial period secara gratis.
Manfaatkan kesempatan ini untuk menguji coba sistem mereka sebelum Anda benar-benar menggunakannya.
Uji coba ini akan memastikan payment gateway tersebut sudah sesuai dengan kebutuhan dan harapan Anda atau belum.
Kesimpulan
Jadi, kembali lagi ke pertanyaannya: perlukah payment gateway untuk UMKM?
Jawabannya tergantung skala dan tujuan bisnis Anda.
Jika Anda baru memulai dan volume transaksi masih sangat kecil, mungkin Anda bisa menundanya.
Namun, jika Anda bertujuan untuk mengembangkan bisnis, meningkatkan penjualan, dan memberikan pengalaman terbaik bagi pelanggan, maka payment gateway sangat dibutuhkan.
Maka dari itu, lakukan riset, bandingkan berbagai pilihan, dan pilihlah payment gateway yang paling sesuai dengan kebutuhan spesifik bisnis Anda, ya!
Jika butuh rekomendasi payment gateway untuk bisnis, Anda bisa membaca artikel kami yang membahas Rekomendasi Payment Gateway Terbaik di 2025!
Semoga bermanfaat!